Pasti Akan Datang Waktu itu Jika sudah Waktunya
Taipei-Saya
terkenang dengan nasihat dari bu Sabtanti Harimurti PhD dosen Farmasi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang waktu itu kami sedang bersama di Shilin
Night market-Taipei saat menemani beliau membeli oleh-oleh sebelum pulang ke
Indonesia. Kebetulan beliau sedang mengikuti conference di Taipei, tepatnya di Yang-Ming
University dari tgl 11-15 Juli 2019, beliau mengutarakan pengalamn beliau waktu
kuliah S2 dan S3 dulu di Universiti
Teknologi Petronas. beliau selalu diingatkan oleh sang
suami ketika beliau mulai menurun semngatnya, bahwa Jika sudah waktunya untuk
lulus pasti akan datang giliran itu, dan dengan perkataan itu lah beliau tenang
dan tanpa terasa waktu itu pun datang untuk graduation dan pulang kembali
mengabdi ke Indonesia. Tentunya hal ini sangat berharga khususnya bagi saya
yang saat ini sedang berjuang menyelesaikan studi PhD yang sudah saya lalui 2.5
tahun ini. Tak jarang kemudian kita merasa terganggu oleh banyak
pertanyaan-pertanyaan yang muncul tiap kali bertemu kawan seperti pertanyaan kapan
lulus, kapa ini, kapan itu and soon. Hehe, nah sekarang saya selalu jawab “jika
sudah waktunya lulusa nanti akan lulus juga kok”.Dengan perkembangan zaman,
yang menuntut serba instan, serba cepat terkadang membawa banyak konseukuensi
terhadap attitude dan sikap seseorang tak terkecuali anak-anak muda yang
semakin hari kesbaran semakin menurun dengan majunya zaman saat ini. saya juga
terkenang dengan pernyataan Mufti Menk yaitu imam besar yang berasal dari
Zimbabwe yang banyak menginsipiarasi anak muda, beliau menyatakan”We live in
such an impatient world. Everything has to quick, instantaneous, fast, in a
hurry, this very minute! Sadly, we also expect the same from almighty when we ask
him to fulfil our wishes, we forget that he has his own timing, so wait
patiently! That’s the test”. Terkadang kita juga lupa bahwa perjuangan
dalam proses itu merupakan suatu ibadah, karena banyak sekali lahan ibadah yang
dapat kita pupuk, baik dari segi kesabaran, keuletan, amal soleh dengan
mempelajari hal yang baru dan masih banyak lagi. Dan ini lah yang selalu
menguatkan saya saat ini ketika bangun di pagi hari lalu berangkat ke laboratorium
memulai hari baru dengan melakukan riset dan review hal yang baru dengan
dilandasi rasa ibadah kepada Alloh yang selalu menjadi buffer semangat itu.
Terkadang memang jenuh itu mulai datang terlebih rutinitas yang kita lakukan
tiap hari itu hal yang sama dan bertemu dengan orang yang sama yang terkadnag
juga dari sikapnya ada hal yang kurang coocok, tapi lagi lagi dan lagi bahwa
setiap langkah dalam perjuangan itu InsyaAlloh sangat bernilai ibadag terlebih
kita selalu memulai hal yang baru dengan melakukan ibadah kepada ALLOH dengan
memulainya sholat Duha dan melafazkan ayat-ayat suci Al-quran sebelum keluar
rumah dan begitu juga utnuk menutup hari dengan mentupnya dengan melafalkan
ayat sucinya karena kita tidak akan pernah tahu bahwa hidup ini akan ditutup
oleh sang pencipta kapan waktu kita akan berakhir, maka kesiapan lah yang
terbaik yang bisa kita lakukan dengan memulai dan menutupnya dengan seusutu
yang baik yang bernilai ibadah. JIKA SUDAH TIBA WAKTUNYA MAKA AKAN DATANG JUGA.
Walluohua’lam.
Comments
Post a Comment